Kamis, 04 September 2008

rumah hemat





Alternatif terakhir, dengan mereduksi bahan, dan ruang yang tidak diperlukan. Serta dengan tidak mengangkat "life style", rumah sebagai gaya cosmopolitan. Namun lebih mengarahkan kepadarumah "sub urban" yang ramah lingkungan, hemat bahan dan hemat energi. Sebuah pilihan bijak.......? masih direnungkan...
Pada awalnya sebuah keluarga baru yg sedang "merintis" perjalanan hidupnya mencoba berdialog tentang rumah impiannya. Lokasi dan budget sudah tersedia. Dengan lokasi yg cukup bagus, berada di ujung akhir sebuah jalan ( hook) , menjadkan rumah ini sebuah "landmark" tersendiri di area ini. Kendala berikutnya adalah budget yang terpaksa menjadi minim ketika harga BBM melonjak, karena harga lain juga akan begitu termasuk material. Apa yang harus dilakukan? Sebuah perenungan dan terpaksa olah pikiran. Disinikah peran arsitek? Kapan lagi kita bisa membantu masyarakat yang membutuhkan? Haruskah segalanya diselesaikan dengan fee? Uang yang berlebih? Seandainya kita bisa kreatif dan sedikit usaha, apakah harus menyerah?......masih dalam perenungan..

Tidak ada komentar: