Senin, 06 September 2010

Billboard house(Rumah Mungil Hijau -sayembara desain majalah SRI).

Setiap sayembara yang akan kami ikuti selalu memakai semangat dengan desain-desain baru, bersyukur kalau bisa menang,,hehehe.. Tapi mengikuti sebuah sayembara, bukan menjadi soal menang atau kalah sebagai tujuan akhir.Lebih kepada sebuah minat diri untuk mencoba keberanian sekaligus mencoba “bermain” disela-sela waktu kerja. Permainan baru inilah yang menjadikan sebuah “wadah” untuk melatih otak “kreatif” kita berjalan dengan lancar, lebih segar dan lebih bergairah nantinya dalam menghadapi kasus-kasus proyek kami yang baru.

Dalam kasus rumah mungil hijau ini, TOR yang diberikan mempergunakan konsep recycle, reduse, dan reuse. Lokasi yang diijinkan adalah bebas, bisa dimana saja dengan luasan 8x15 m2. Luasan rumah dan penghuni bebas kemungkinan 4 orang maximum.

Pemilihan lokasi jatuh pada kota Yogyakarta. Dimana kota ini ,merupakan kota yang membesarkanku. Kota budaya dan kota pendidikan yang penuh dengan gotong royong, penuh dengan ide-ide kreatif. Banyak yang saya temukan disini hal-hal baru semenjak internet lebih global lagi.
Pemilihan spesifik lebih ke arah lereng gunung tepatnya di daerah desa Kali Kuning. Disana, daerah ini cukup sejuk dan masih penuh dengan pepohonan dan hutan lindung. Dimungkinkan dengan suhu masih 25-26 C. Daerah yang tepat untuk sebuah tempat istirahat atau sebuah vila untuk melepaskan kejenuhan dalam seminggu bekerja.


Ide dasar dalam pemilihan bahan bangunan recycle/ daur ulang adalah sebuah billboard besar. Billboard atau sering di sebut papan iklan besar untuk memaparkan sebuah produk atau iklan tertentu. Sering dipasang di pojok/ di sudut jalan untuk mengiklankan dirinya di sana. Sebuah produk yang sering bahkan harus terlihat di setiap sudut kota- kota kita. Apakah yang terjadi dengan kota kita jika billboard ini sudah usang? Diganti dengan model billboard-billboard baru seperti digital, website, blog dsb?

Arsitektur hanya mewadahi sebagian dari perubahan yang terjadi dalam masyarakat kita. Arsitektur bisa menjadi sarana bahkan sebagai anonimnya . Mewadahi kegiatan sang pemakai atau bahkan berdiri sebagai barang seni yang berfungsi. Rasanya tidak perlu panjang lebar,,beginilah rumah itu.

Bintaro , 6 september 2010.



























2 komentar:

Unknown mengatakan...

nice konsep!moga menang

[ BINSTUDIO ] mengatakan...

makasih,,heheh,, tapi sampe skrg blm ada email dr panitia,,:D